Foto: ifl science (© Hoang Vang Tuan / Fauna & Flora)
Jakarta, tvrijakartanews - Kumpulan primata terlangka kedua di dunia, owa cao-vit (Nomascus nasutus) yang sedang bermain di pepohonan tertangkap kamera dalam sebuah film di hutan Vietnam. Dua owa dewasa dan satu owa muda terlihat bermain bersama di kanopi rindang sebelum bayinya terjatuh dari balik pepohonan. Spesies ini menunjukkan dimorfisme seksual di mana jantan berkulit hitam dan betina memiliki bulu berwarna coklat atau kuning.
Dilansir dari ifl science edisi (03/01/2024), owa Cao-vit juga dikenal sebagai owa jambul hitam timur, diperkirakan hanya berjumlah sekitar 135 individu di alam liar dan diklasifikasikan sebagai sangat terancam punah oleh IUCN . Mereka dianggap punah hingga tahun 2002 ketika populasi yang tersisa ditemukan kembali oleh para ilmuwan di sepetak kecil hutan di perbatasan dengan Tiongkok.
Menurut Fauna & Flora International, nama “cao-vit” berasal dari panggilan siamang, mereka mempertahankan wilayahnya dengan bernyanyi dan merupakan salah satu dari empat spesies siamang langka yang ditemukan di Vietnam. Jumlah owa telah berkurang drastis karena ancaman hilangnya habitat dan degradasi akibat penggembalaan ternak dan perusakan hutan untuk kayu bakar.
Primata paling langka di dunia juga merupakan spesies siamang: siamang Hainan hanya berjumlah 28 individu di hutan hujan di Cagar Alam Nasional Bawangling, di bagian barat Hainan. Samuel Turvey, peneliti senior di Zoological Society of London dalam sebuah pernyataan di National Geographic mengatakan, “Owa Hainan (Nomascus hainanus) adalah kera paling langka di dunia, primata paling langka di dunia dan hampir pasti, mamalia paling langka di dunia.”
Lebih lanjut, Fauna & Flora telah bekerja keras untuk secara perlahan meningkatkan populasi cao-vits, melindungi individu yang tersisa dari ancaman ini dan bekerja sama dengan pejabat di kedua negara. Pada tahun 2012, pemerintah Vietnam dan Tiongkok menandatangani perjanjian untuk membantu melestarikan habitat primata yang terancam punah ini.